Ayo Belajar Arsip

Tugas Kebudayaan

Menganalisis lima permasalahan yang berhubungan dengan TRANSFORMASI BUDAYA menurut Prof.Dr.Umar  Kayam.

1.   Masyarakat etnik Indonesia tidak mampu memanfaatkan dialog dengan kebudayaan barat. Kebanggaan akan diri sendiri yang kemudian mengungkung dan mengurung sehingga memunculkan sikap tertutup ,tidak egaliter dan tidak demokratis. Gejala ini berlaku secara umum , kecuali beberapa suku seperti masyarakat minangkabau.


v  Dalam persoalan ini masyarakat etnik Indonesia tidak mampu memanfaatkan dialog dengan kebudayaan barat, sikap ini didasari karena pada zaman dahulu kebudayaan barat masuk diindonesia dengan jalan yang kasar seperti perang dan penjajahan itu yang membuat dasar Indonesia tidak mampu memanfaatkan kebudayaan barat dengan kreatif. Seharusnya pada zaman sekarang Indonesia harus bisa memanfaatkan kebudayaan barat yang bernilai positif untuk mengembangkan Negara menjadi lebih maju.
Kebanggaan diri sendiri yang kemudian mengungkung dan mengurung sehingga memunculkan sikap tertutup,tidak egiliter, dan tidak demokratis. Sikap ini menjadikan kebudayaan bangsa Indonesia tidak dapat berkembang dengan maksimal karena seharusnya untuk mencapai kehidupan yang modern memerlukan dukungan masyarakat yang dapat menerima,meresapi dan menintegerasi nilai-nilai baru. Nilai-nilai baru dalam hal ini mencakup rasionalitas,efisiensi,kebebasan,demokrasi dan keterbukaan.tetapi tetap mengamalkan nilai-nilai luhur sehingga dalam proses itu tidak terjadi penyimpangan.



2.       Kebanggan berlebihan terhadap budaya sendiri sehingga menimbulkan kecenderungan meremehkan dan menganggap etnik lain sebagai pesaing (kecemburuan budaya). Misalnya : sikap tidak mau kalah orang minang dengan orang jawa, hal ini akan menjadi penghalang bagi dialog antarbudaya.

v  Sikap ini memang sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia yang masih mempertahankan nilai-nilai luhur mereka tanpa melihat adanya budaya Negara – kebangsaan sebagai penyatu. Dan juga Karena adanya kemajemukan masyarkat dalam suku,agama,ras antar golongan yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik.masalah komunikasi yang tidak baik timbul karena proses komunikasi yang diwarnai disintegrasi social diantara mereka yang berbeda latar belakang. Untuk mengurangi kecemburuan budaya perlu adanya integrasi social diantara suku bangsa, maka dari itu perlu adanya efektivitas komunikasi antar budaya dan antar etnik sehingga tidak ada lagi penghalang dialog antar budaya sehingga dapat mengatasi diskriminatif,peperangan antar suku, dan lain-lain. Dalam hal ini pemerintah dan kepala suku atau kepala daerah sangat berpengaruh terhadap ke efektivitasan komunikasi antar etnik.

3.       Sikap imperative budaya Negara-kebangsaan telah mengakibatkan pergeseran budaya yang jauh. Contoh dari hal ini , bahasa nasional yang menjadi sangat penting mulai mendesak mundur bahasa – bahasa daerah.

v  Ini merupakan konsekuensi dari komitmen bangsa Indonesia untuk bersatu dan bernaung di bawah satu Negara-kebangsaan yang berbentuk satu republic satu kesatuan, jika sudah masuk ke dalam satu republic kesatuan maka seharusnya menciptakan keseimbangan yang baik dan menguntungkan antara dialog etnik dan dialog Negara-kebangsaan. Jika tidak adanya keseimbangan dapat menghilangakan nilai-nilai kebudayaan yang sudah ada sebelumnya,begitu juga jika tidak adanya dialog Negara-kebangsaan, maka kita pun tidak akan bisa bersatu dalam satu republic kesatuan.maka dari itu kita harus sebisa mungkin menjaga nilai-nilai etnik yang terdapat dalam masing-masing daerah termasuk bahasa daerah dan juga menyeimbangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

4.       Sangat menonjolnya pengaruh budaya jawa dalam kehidupan masyarakat kita sebagai Negara bangsa yang sangat rentan akan “ kecemburuan budaya” terutama bagi etnik yang juga peranannya dalam membangun negeri ini.

v  Pengaruh budaya jawa terhadap daerah-daerah lain dan juga dimasyarakatnyapun memang besar pengaruhnya, seperti yang kita ketahui semua bahwa budaya jawa memang sudah dikenal sejak zaman dahulu kental dengan nilai-nilai luhurnya,dan suku jawa merupakan suku terbesar di Indonesia. Tetapi kita bisa mengatasi kecemburuan budaya didaerah lain, misalnya  Seharusnya disetiap daerah sejak dini masyarakatnya sudah dibekali pelajaran-pelajaran tentang kebudayaan,dimana mereka harus mengerti benar tentang keanekaragaman budaya sehingga mereka mengetahui nilai-nilai luhur yang terdapat dalam daerah mereka, dan membekali masyarakatnya dengan pendidikan yang berlandasan pancasila sila ke 3 dimana keanekaragaman budaya menjadi pemersatu Negara Indonesia menjadi satu republic. Memang budaya jawa lebih mendominasi di Indonesia ini karena memang suku jawa merupakan suku terbesar dan itu tidak bisa dijadikan sebuah alesan daerah lain untuk menjadikan nya sebuah kecemburuan budaya, tetapi daerah lain pun harus bisa turut berpartisipasi dalam pembangunan Negara ini dan mempunyai rasa bangga terhadap daerah nya sendiri.
5.       Sikap persimpangan jalan dari generasi muda diantara pengagungan akan tradisi lama dengan fenomena yang sedang mereka hadapi.

v  Nilai-nilai dan identitas kebudayaan daerah yang menjadi citra bangsa, yang
juga merupakan sebagai alat untuk mempertahankan harga diri bangsa ini mulai
luntur. Masyarakat mulai enggan mengenali budaya nenek moyang mereka.
Padahal,bahwa kebudayaan daerah adalah dasar dari kebudayaan nasional, ini merupakan masalah yang sedang dihadapi oleh generasi muda menurut Prof.Dr.Umar Kayam  bahwa generasi muda masih mengagungkan nilai-nilai lama dari tradisi, tapi untuk zaman sekarang itu sudah tidak berlaku, seharusnya generasi muda harus disadarkan akan pentingnya menjaga kebudayaan yang sudah hamper punah ini, bisa dengan mengikuti kegiatan-kegiatan seni dan budaya, melestarikan bangunan bersejarah , dll. Apa saja bisa dilakukan agar menumbuhkan kembali cinta tanai air karena merekalah para penerus bangsa, untuk kembali mempertahankan harga diri bangsa yang mulai luntur.







0 comments:

Posting Komentar